Jumat, 10 Januari 2025

The Handbook of FOMO-Free Life: Hidup Lebih Damai di Dunia Super Ramai


Judul: Fear of Missing Out: Tepat Mengambil Keputusan di Dunia yang Menyajikan Terlalu Banyak Pilihan
Penulis: Patrick J. McGinnis
Penerjemah: Annisa C. Putri
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 279 halaman
Genre: Pengembangan Diri, Psikologi

Siapa manusia di muka bumi ini yang nggak pernah ngalamin FOMO alias Fear of Missing Out sekali pun seumur hidupnya? (Mau sungkem dan berguru kalau ada dan masih sehat wal 'afiat) Fenomena psikologis ini bikin kita merasa gelisah, takut ketinggalan, dan kadang-kadang malah terjebak dalam rutinitas hidup yang nggak kita nikmati. Nah, Patrick McGinnis lewat bukunya Fear of Missing Out: Tepat Mengambil Keputusan di Dunia yang Menyajikan Terlalu Banyak Pilihan ngajak kita ngobrol santai soal FOMO, sambil ngasih tips gimana caranya hidup lebih tenang dan fokus.

FOMO dan Sejarahnya
Hal pertama yang bikin buku ini menarik adalah cara McGinnis mengupas tuntas asal-usul istilah FOMO. Ternyata, istilah ini pertama kali dia perkenalkan di sebuah artikel saat dia kuliah di Harvard Business School, sekitar awal 2000-an. Dari sana, konsep ini menyebar ke mana-mana, terutama dengan meledaknya media sosial.

McGinnis paham banget bagaimana media sosial jadi “kompor gas” buat FOMO. Feed yang dipenuhi pencapaian orang lain sering bikin kita ngerasa hidup kita kurang berarti. Tapi di buku ini, dia nggak cuma nyalahin teknologi. Dia justru ngajak kita ngelihat FOMO sebagai hasil dari kebiasaan kita sendiri yang terlalu fokus sama apa yang orang lain lakukan dibanding apa yang benar-benar kita inginkan.

Selain FOMO, McGinnis juga ngenalin konsep FOBO (Fear of Better Options). Ini semacam kebalikan dari FOMO, di mana kita malah terlalu takut bikin keputusan karena selalu berharap ada opsi yang lebih baik. Contohnya, bingung pilih mau makan apa di aplikasi makanan online sampai akhirnya lapar banget tapi tetap nggak milih apa-apa atau pas belanja, ngehabisin waktu banding-bandingin harga buat cari yang paling murah tapi ujung-ujungnya nggak ada yang dibeli juga (merasa menyindir diri sendiri). Itu contoh dalam kehidupan sehari-hari, ya. Bayangkan kalau kita harus menentukan pilihan untuk sesuatu yang lebih urgent, misalnya pendidikan, karir, bahkan partner hidup. Pasti nyiksa banget, tuh! Selalu ragu sama pilihan kita sendiri karena merasa "Gimana, ya, kalau ternyata ada pilihan yang lebih baik dan aku udah terlanjur ngambil keputusan yang salah?" Itulah yang bikin FOBO ini sering jadi penghambat besar dalam hidup kita.

Tips Praktis: Jujur, Sederhana, dan Aplikatif 
Beberapa tips disodorkan McGinnis sebagai solusi mengatasi FOMO. Walaupun rasanya terlalu umum, tips-tips tersebut relevan untuk diterapkan dalam kehidupan kita. Pada dasarnya, McGinnis ngajarin untuk:
  1. Mengenali prioritas hidup. Menurutnya, kita nggak perlu ngikutin semua tren, cukup pilih yang sesuai dengan tujuan hidup kita
  2. Menerapkan JOMO (Joy of Missing Out). Berbeda dengan FOMO, JOMO ngajarin kita menikmati momen tanpa tekanan eksternal. McGinnis ngajak kita untuk sadar bahwa nggak selalu tahu semua hal itu bukanlah akhir dunia.
  3. Mengambil keputusan dengan cepat dan tegas. Tips ini cocok banget buat para overthinker (lagi-lagi, merasa menyindir diri sendiri). Dia ngajak kita untuk percaya pada intuisi dan nggak selalu menghabiskan waktu buat memikirkan opsi lain yang mungkin nggak realistis.
Gaya penulisan McGinnis yang ringan dan ada humor-humornya, bikin buku ini nggak terasa seperti ceramah panjang lebar. Dia sering menyelipkan kisah pribadi dan anekdot menarik yang bikin pembaca merasa relate. Meskipun temanya psikologis, buku ini nggak terasa berat. Bahkan, banyak bagian yang bisa bikin senyum-senyum sendiri dan mikir "Lah, ini mah gue!"

Buku ini cocok buat kita yang sering terjebak dalam drama FOMO atau FOBO, terutama di era digital seperti sekarang. McGinnis nggak cuma kasih teori, tapi juga solusi nyata yang bisa langsung dipraktikkan. Plus, buat yang suka buku pengembangan diri tapi nggak mau terlalu serius, buku ini pas banget karena isinya ringan tapi berbobot.

Akhir kata, Fear of Missing Out adalah buku yang mengingatkan kita bahwa hidup itu lebih dari sekadar ngejar tren atau validasi dari orang lain. Lewat bukunya, McGinnis ngajarin kita buat berhenti, merenung, dan mulai hidup sesuai dengan apa yang benar-benar kita inginkan. Setelah baca buku ini, kita akan sadar bahwa melewatkan sesuatu sesekali itu nggak apa-apa. Justru, itu bisa jadi langkah awal untuk menikmati hidup yang lebih sederhana dan memuaskan.
♥️🫶🏼

0 komentar:

Posting Komentar

 

What A Girl Thinks Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang